KOMPAS.com – Jamur Cordyceps menjadi perbincangan dan sempat viral setelah muncul di serial The Last of Us.
Jamur Cordyceps diketahui menjadi inspirasi dalam serial tersebut. Di mana terdapat jamur yang memiliki potensi ancaman lebih besar dibandingkan virus dan bakteri.
Diberitakan (25/1/2023), jamur Cordyceps merupakan salah satu jenis jamur yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional China.
https://www.youtube.com/watch?v=x_H5qKU5gaM
Jamur sendiri memiliki banyak jenis dan varietasnya. Dikutip dari laman Bradbury Science Museum LANL, dalam sebuah studi yang diterbitkan pada Juli 2017 diperkirakan ada 2,2 juta hingga 3,8 juta jenis jamur yang ada di dunia.
Dari sekian banyak jenis jamur tersebut, ada jamur yang aman dikonsumsi dan juga jamur yang berbahaya.
Dilansir dari laman Britannica, berikut 5 jamur paling mematikan di dunia.
1. Jamur Death Cap (Amanita phalloides)
Jamur Death Cap ditemukan di seluruh Eropa dan memiliki bentuk yang sangat mirip dengan jamur jerami dan jamur caesar. Death Cap disebut sebagai jamur paling mematikan.
Dalam waktu 6 sampai 12 jam setelah konsumsi akan menimbulkan sakit perut hebat, muntah, dan diare berdarah. Selain itu, jamur ini dapat menyebabkan hilangnya cairan dengan cepat dalam jaringan dan rasa haus yang hebat.
Kemudian disusul dengan gangguan pada hati, ginjal, dan sistem saraf pusat. Termasuk penurunan output urin dan penurunan gula darah.
Kondisi tersebut diketahui menyebabkan koma dan kematian pada lebih dari 50 persen kasus.
2. Jamur Conocybe Filaris
Conocybe filaris adalah jamur rumput yang tampak polos dan umum ditemui di Pacific Northwest, Amerika Utara.
Memiliki mikotoksin yang sama dengan jamur Death Cap, Conocybe filaris berpotensi fatal jika dikonsumsi.
Timbulnya gejala gangguan pencernaan terjadi 6 hingga 24 jam setelah jamur dikonsumsi. Di beberapa kasus, pasien mungkin tampak pulih.
Namun hal itu hanya hanya sementara sebelum munculnya kembali gangguan pencernaan yang mengancam jiwa, ditambah dengan gagal hati dan ginjal.
3. Jamur Webcaps (spesies Cortinarius)
Dua spesies jamur Webcap, deadly webcap (Cortinarius rubellus) dan the fool’s webcap (Cortinarius orellanus), sangat mirip satu sama lain, bahkan dengan sejumlah varietas jamur yang dapat dimakan.
Jamur Webcap memiliki racun yang dikenal sebagai orellanin, yang awalnya menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa.
Racun Orellanin memiliki periode latensi yang sangat panjang dan dapat memakan waktu 2 hari hingga 3 minggu untuk menimbulkan gejala.
Racun tersebut pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal dan kematian pada orang yang mengonsumsi jamur Webcap, jika tidak ditangani segera.
4. Jamur Autumn Skullcap (Galerina marginata)
Jamur Autumn Skullcap umum ditemui di seluruh belahan bumi utara dan sebagian wilayah Australia. galerina marginata adalah jamur yang membusuk di kayu dengan racun yang sama seperti jamur Death Cap.
Jika dikonsumsi, dapat menyebabkan diare, muntah, hipotermia, kerusakan hati, hingga kematian jika tidak segera mendapatkan penanganan.
5. Jamur Destroying Angels (spesies Amanita)
Destroying Angels sebenarnya adalah spesies jamur dalam genus Amanita yang memiliki tampilan serba putih.
Jamur ini beracun dan sangat mirip dengan beberapa jamur yang dapat dimakan. Bahkan salah satu spesies ini, Amanita bisporigera, dianggap sebagai jamur paling beracun di Amerika Utara.
Saat dikonsumsi, membutuhkan waktu 5 hingga 24 jam sebelum terlihat gejalanya. Penderita bisa mengalami muntah, delirium, kejang, diare, gagal hati dan ginjal, dan beberapa kasus menyebabkan kematian.
Infografik: Jamur Enoki
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Jamur #Paling #Mematikan #Dunia #Apa #Saja
Klik disini untuk lihat artikel asli