JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati curhat terkait dengan distribusi vaksin Covid-19. Di bilang, ada berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah terkait dengan vaksin mulai dari logistik, insentif hingga distribusi yang tidak mudah.
“Di Indonesia, tantangannya dari logistik, pembahasan inentif, dan distribusi yang tidak mudah,” kata Sri Mulyani, dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020, Senin (19/10/2020).
Sri Mulyani mengatakan, pembiacaraan terkait distribusi vaksin ini mencakup pemberian secara gratis dan berbayar yang akan digolongkan. Namun, mengingat harga yang belum pasti, maka pihaknya belum memastikan nominal anggaran yang diberikan.
“Ini kodnisi yang kita hadapi, ketidakpastian, harganya, distribusi dan penggunaannya. Ini yang sedang disusun, biaya berapa, siapa yang akan membayar dan siapa yang akan digratiskan,” tambah dia.
Sri Mulyani mengatakan, diskusi yang dilakukan juga membahas terkait dengan cadangan anggaran APBN untuk biaya vaksin Covid-19 untuk tahun ini dan tahun depan. Mengingat dalam memutuskan harga vaksin harus transparan, diskusi juga turut mengikutsertakan KPK dan Kejaksaan.
“Ada ketidakpastian harga, yang penting kita transparan, ini masalah seluruh dunia. Kita mengomunikasikan ke masyarakat secara jelas termasuk kerjasama internasional,” tegas dia.
Pandemi Covid-19 membuat banyak negara belomba-lomba untuk menemukan vaksin Covid-19, Namun yang bisa lolos uji coba hingga tahap III tidak lebih dari 25 vaksin.
Sri Mulyani menjelaskan, di dalam negeri, baik Bio Farma dan Kimia Farma melakukan uji coba secara kooperatif.
#Sri #Mulyani #Curhat #Soal #Kendala #Distribusi #Vaksin #Covid19
Klik disini untuk lihat artikel asli