KOMPAS.com – Ketika dada terasa sakit, kita mesti membayangkan hal itu terjadi akibat serangan jantung.
Faktanya, Anda tak perlu buru-buru takut. Sebab, tak selamanya nyeri di dada terjadi karena serangan jantung.
Menurut ahli jantung Curtis Rimmerman nyeri dada memang hal yang tak bisa kita sepelekan. Namun, bukan berarti kita harus takut.
“Jika ragu, berhati-hatilah dan kunjungi dokter atau pusat kesehatan terdekat,” ucap Rimmerman.
Tanda nyeri dada yang serius
Nyeri dada bisa menjadi tanda serius jika terjadi selama lima menit dan disertai gejala berikut:
Sejumlah 60% keuntungan dari artikel Health Kompas.com disalurkan untuk warga terdampak Covid-19.
#JernihkanHarapan dengan membagikan artikel-artikel Health Kompas.com yang bermanfaat di media sosial agar lebih banyak warga terbantu. — Bagikan artikel ini
- sesak napas
- keringat dingin
- mual
- kelelahan atau pusing.
Penyebab lain nyeri di dada
Rasa sakit di dada bisa terjadi karena faktor lain yang tidak ada hubungannya dengan jantung. Berikut penyebab lain nyeri di dada:
1. Serangan panik atau kecemasan
Serangan panik atau kecemasan dapat muncul dengan sendirinya. Gejalanya serangan panuk atau kecemasan biasanya muncul dalam bentuk sesak dada, keringat dingin, dan sesak napas.
Gejala tersebut serupa dengan penyakit jantung karena itu banyak orang yang sering salah mengartikannya.
Nyeri dada pada serangan jantung bisa menyebar ke area lain seperti lengan, rahang atau leher.
#Selain #Serangan #Jantung #Ini #Penyebab #Nyeri #Dada
Klik disini untuk lihat artikel asli