Dalam rangka menggiatkan program vaksinasi yang digelar oleh pemerintah, PT IMIP siap vaksin COVID-19 tahap kedua. Program ini diselenggarakan oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) untuk para karyawan termasuk pekerja di kawasan industri.
Perwakilan Manajemen PT IMIP bagian Koordinator Tim COVID-19 PT IMIP, JP Agung Nugroho, PT IMIP siap vaksin COVID-19 untuk 42.500 karyawan. Menurut penjelasan Nugroho, angka tersebut sesuai dengan jumlah karyawan yang bekerja di Kawasan Industri PT IMIP.
“Berdasarkan koordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan RI dan Bio Farma, pada periode pertama ini, PT IMIP hanya diberikan sebanyak 11.540 botol. Dari jumlah tersebut, tahap vaksin pertama diberikan kepada 5.770 orang karyawan. Sedangkan karyawan lain akan divaksin setelah kiriman vaksin COVID-19 berikutnya tiba dari Jakarta,” papar Nugroho.
Lebih lanjut, 5.770 karyawan tersebut akan divaksin sebanyak dua kali. Pertama dilakukan pada Senin, 24 Mei 2021. Selanjutnya, peserta vaksin tersebut harus menunggu selama 21 hari ke depan untuk menjalani vaksin kedua.
Mengenai prosedur, Nugroho menjelaskan bahwa karyawan yang dapat mengikuti vaksin secara umum harus dalam keadaan sehat. Sebab, vaksin hanya diberikan kepada mereka yang sehat, lalu bukan penyintas COVID-19, bukan perempuan hamil atau sedang menyusui adalah mereka yang dapat mengikuti program vaksin COVID-19.
Nugroho juga menyatakan bahwa vaksinasi sepenuhnya akan dilakukan oleh tenaga medis dari Klinik PT IMIP.
Sebagai informasi, sebelumnya pada Februari 2021 lalu, PT IMIP telah menyelenggarakan vaksinasi tahap pertama yang diberikan kepada 104 tenaga kesehatan yang bekerja di Klinik PT IMIP, antara lain dokter, perawat, analis, dan tenaga kesehatan lainnya.
Melalui program vaksinasi COVID-19 ini, PT IMIP bersepakat untuk selaras dengan pemerintah Indonesia. “PT IMIP berkomitmen mendukung seluruh program pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di tanah air,” pungkas Nugroho.
Sebanyak 11.540 vaksin telah tiba di Bandara khusus PT IMIP pada Sabtu (22/05). Vaksin tersebut diangkut menggunakan salah satu maskapai penerbangan swasta. Nugroho memaparkan, sisanya kemudian akan menunggu koordinasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
