Ekonomi terdongkrak melalui PT IMIP Morowali bukanlah isapan jempol. PT IMIP atau yang dikenal dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sebagai salah satu smelter nikel terbesar di Indonesia berhasil memberikan pengaruh ekonomi secara lokal maupun nasional.
“Pengaruh ekonomi yang dirasakan sangat besar, salah satunya adalah keberadaan investasi di Kabupaten Morowali. Jadi, peluang usaha bagi masyarakat sangat terbuka lebar saat ini,” ujar Rusli Baco Daeng Palabbi, Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.
Selain pengaruh ekonomi skala nasional, ada pula kontribusi nyata lainnya yang diberikan oleh PT IMIP yakni kepada masyarakat di sekitar kawasan industri tersebut.
Apalagi kini perusahaan smelter nikel tersebut akan membangun pabrik baterai nikel kobalt dengan teknologi HPAL serta pabrik daur ulang baterai lithium. Diperkirakan, investasi dari proyek tersebut mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp 43,5 triliun.
Olehnya, pemerintah Indonesia terus mendorong hilirisasi mineral untuk komoditas nikel demi mendorong nilai tambah pada produksi dalam negeri. Sedangkan pembangunan smelter berteknologi HPAL difungsikan agar pabrik dapat menyerap nikel berkadar rendah.
Lantas, selain kontribusi skala nasional PT IMIP, apa keuntungan bagi masyarakat sekitar kawasan industri Morowali atas beroperasinya tambang tersebut?
Salah satu kontribusi nyata PT IMIP terhadap ekonomi masyarakat menurut pengakuan warga Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi yakni Arifudin, berujar bahwa kehadiran PT IMIP telah membuka keuntungan dan ekonomi terdongkrak melalui PT IMIP Morowali.
Menurut warga bernama Arifudin tersebut, PT IMIP berhasil dorong pertumbuhan ekonomi Morowali, mulai dari terbentuknya kota baru, tersedia dan berkembangnya infrastruktur baru, munculnya kawasan pertumbuhan ekonomi baru, dan terjadi peningkatan standar hidup masyarakat.
Selanjutnya menurut penelitian Dosen Faculty of Social and Political Sciences Halu Oleo University, Suriyani BB, yang diterbitkan pada April 2019 dijelaskan bahwa keberadaan perusahaan tambang membuat fasilitas daerah menjadi lengkap. Seperti masjid, jalan, lampu penerangan, dan sarana pendidikan. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa masuknya perusahaan tambang di suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan.
Di dalam penelitian ini disebutkan, bahwa keberadaan perusahaan tambang membuka peluang usaha bagi masyarakat di wilayah pertambangan. Banyak masyarakat yang mampu melihat peluang usaha dan memanfaatkan peluang usaha tersebut untuk membuka usaha mikro seperti kios, warung kelontong, warung makan pinggiran, konter pulsa, industri bisnis kecil di bidang makanan, jasa, pengrajin, pertanian, dan peternakan.
Terbukanya beberapa usaha kecil ini menguntungkan kedua belah pihak antara masyarakat dan karyawan tambang. Sebab pedagang dan pengusaha mikro dapat menambah pendapatan mereka, sehingga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dapat tercukupi. Sedangkan dari pihak perusahaan, pekerja tambang dapat berbelanja di kios-kios terdekat tanpa harus ke luar jauh untuk mencari kebutuhan yang mereka inginkan.